Satu Nama, Sejuta Makna: Ibu

Sejak napas pertama kita diembuskan ke dunia, sosoknya adalah dunia itu sendiri. Ia adalah pelukan pertama yang menghangatkan saat kita merasa asing, dan suara pertama yang menenangkan saat kita merasa takut.

Ibu adalah definisi dari ketulusan yang sunyi. Ia seringkali menjadi orang terakhir yang memejamkan mata di malam hari hanya untuk memastikan semua pintu terkunci dan selimut kita terpasang rapi. Ia adalah orang pertama yang menyadari mendung di wajah kita, bahkan sebelum satu kata pun terucap dari bibir.

Dalam setiap suapan nasi yang ia siapkan, ada harapan agar kita tumbuh kuat. Dalam setiap teguran kecilnya, ada keinginan agar kita tidak tersesat. Dan dalam setiap tetap diamnya saat kita marah, ada kesabaran yang luasnya melebihi samudra.

Waktu mungkin terus berjalan, mengubah helai rambutnya menjadi perak dan langkahnya tak lagi secepat dulu. Namun, satu hal yang tidak pernah berubah: rumahnya selalu terbuka. Bagi Ibu, kita tetaplah anak kecil yang selalu punya tempat untuk pulang, tak peduli seberapa jauh kita telah melangkah atau seberapa hebat kita telah menjadi.

Terima kasih, Ibu. Untuk cinta yang diberikan tanpa syarat, untuk lelah yang kau sembunyikan dengan senyuman, dan untuk menjadi alasan mengapa dunia ini terasa tetap hangat.

Bagikan :

Kabar Sekolah Lainnya

Download App Web Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman